Klorfenapyr adalah bahan aktif baru yang dikembangkan yang termasuk dalam kelompok senyawa pirol. Ini berasal dari mikroorganisme dan memiliki efek insektisida yang unik. Klorfenapyr memiliki beragam aplikasi di bidang pertanian dan kesehatan masyarakat, dan sangat efektif dalam pengendalian hama yang resisten.
Dalam pengendalian rayap, Klorfenapyr diaplikasikan dengan cara disemprotkan atau dilapisi pada area aktivitas rayap. Efek insektisidanya yang kuat dan khasiatnya yang bertahan lama menjadikannya alat yang sangat baik dalam pengendalian rayap, secara efektif melindungi bangunan dan struktur lainnya dari serangan rayap.
Di bidang pertanian, Klorfenapyr digunakan untuk mengendalikan berbagai macam hama, termasuk tungau, wereng, lalat penambang daun dan banyak lagi. Tergantung pada tanaman dan jenis hama, Klorfenapyr digunakan dengan cara dan dosis berbeda. Petani perlu menerapkan Klorfenapyr secara ilmiah, tergantung situasinya, untuk mencapai pengendalian yang optimal.
Klorfenapyr berperan penting dalam pengendalian nyamuk penular penyakit. Dengan menyemprotkan Klorfenapyr, populasi nyamuk dapat dikurangi secara efektif dan risiko penularan penyakit dapat dikurangi. Keberhasilan penerapannya di banyak belahan dunia membuktikan pentingnya hal ini dalam pengendalian kesehatan masyarakat.
Klorfenapyr adalah prekursor insektisida, yang tidak memiliki efek toksik pada serangga. Setelah serangga makan atau bersentuhan dengan klorfenapyr, di dalam tubuh serangga, klorfenapyr diubah menjadi senyawa aktif insektisida di bawah aksi oksidase multifungsi, dan targetnya adalah mitokondria dalam sel somatik serangga. Sel akan mati karena kekurangan energi, setelah disemprot hama menjadi lemah, timbul bintik-bintik di badan, warna berubah, aktivitas terhenti, koma, lemas, dan akhirnya mati.
Fitur dan keunggulan produk:
(1) Klorfenapyrl adalah insektisida berspektrum luas. Ini memiliki efek yang sangat baik dalam mengendalikan lebih dari 70 jenis hama di Lepidoptera, Homoptera, Coleoptera dan ordo lainnya, terutama untuk ngengat berlian dan bit gula pada sayuran.
(2) Klorfenapyr merupakan pestisida biomimetik dengan toksisitas rendah dan kecepatan insektisida yang cepat. Dapat membunuh hama dalam waktu 1 jam setelah penyemprotan, dan efeknya bisa mencapai 85% dalam satu hari.
(3) Efeknya tahan lama. Setelah penyemprotan, Klorfenapyr dapat mengendalikan hama dalam jangka waktu 15-20 hari, dan untuk tungau laba-laba jangka waktunya dapat mencapai 35 hari.
(4) Klorfenapyr memiliki penetrasi yang kuat. Saat disemprotkan pada daun, bahan aktifnya dapat menembus hingga bagian belakang daun sehingga membunuh serangga secara lebih menyeluruh.
(5) Klorfenapyr ramah terhadap lingkungan. Klorfenapyr sangat aman bagi manusia dan ternak. Sangat cocok untuk produk dengan nilai ekonomi tinggi
(6) Menghemat uang. Harga Klorfenapyr tidak murah, tetapi memiliki spektrum insektisida yang lebih luas, kinerja sempurna dalam membunuh hama dan efek jangka panjang, sehingga biaya komposit lebih rendah daripada kebanyakan produk.
Permasalahan resistensi selalu menjadi tantangan dalam penggunaan pestisida. Banyak hama telah mengembangkan resistensi terhadap insektisida konvensional, dan mekanisme kerja unik Klorfenapyr memberikan keuntungan yang signifikan dalam mengendalikan hama yang resisten. Penelitian telah menunjukkan bahwa Klorfenapyr efektif melawan berbagai macam hama yang telah menjadi resisten, memberikan solusi baru untuk produksi pertanian dan kesehatan masyarakat.
Penggunaan pestisida apa pun mungkin berdampak terhadap lingkungan, dan meskipun Klorfenapyr sangat efektif dalam membunuh hama, potensi dampaknya terhadap lingkungan perlu mendapat perhatian. Saat menggunakan Klorfenapyr, peraturan lingkungan harus dipatuhi dan tindakan perlindungan harus diambil untuk meminimalkan dampaknya terhadap organisme non-target dan ekosistem.
Klorfenapyr telah dipelajari secara ekstensif keamanannya pada manusia dan hewan. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan Klorfenapyr dalam kisaran dosis yang dianjurkan menimbulkan risiko kesehatan yang rendah bagi manusia dan hewan. Namun, tetap penting untuk mengikuti pedoman penggunaan yang aman untuk menghindari overdosis dan penanganan yang tidak tepat.
Prospek pasar Klorfenapyr cukup menjanjikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pertanian dan kesehatan masyarakat global. Efek insektisidanya yang sangat efektif dan keunggulannya dalam melawan hama yang resisten menjadikannya sangat kompetitif di pasar. Kedepannya, Klorfenapyr diharapkan dapat diterapkan dan dipromosikan di lebih banyak bidang.
Formulasi | Pangkas nama | Penyakit jamur | Dosis | Metode penggunaan |
240g/LSC | Kubis | Plutella xylostella | 375-495ml/ha | Semprot |
bawang hijau | perjalanan | 225-300ml/ha | Semprot | |
Pohon teh | Wereng teh hijau | 315-375ml/ha | Semprot | |
10% SAYA | Kubis | Ulat Tentara Bit | 675-750ml/ha | Semprot |
10%SC | Kubis | Plutella xylostella | 600-900ml/ha | Semprot |
Kubis | Plutella xylostella | 675-900ml/ha | Semprot | |
Kubis | Ulat Tentara Bit | 495-1005ml/ha | Semprot | |
Jahe | Ulat Tentara Bit | 540-720ml/ha | Semprot |
(1) Kapas: Klorfenapyradalah scocok untuk mengendalikan hama ulat kapas, ulat kapas merah muda, dan hama ulat lainnya yang menyerang kapas.
(2) Sayuran: Efektif melawan kutu daun, lalat putih, thrips, dan berbagai hama ulat pada tanaman sayuran seperti tomat, paprika, ketimun (misalnya mentimun, labu siam), dan sayuran berdaun hijau.
(3) Buah-buahan: Digunakan untuk mengendalikan hama serangga pada tanaman buah-buahan seperti buah jeruk, anggur, apel, dan beri. Beberapa hama tersebut antara lain lalat buah, ngengat codling, dan tungau.
(4) Kacang-kacangan: Efektif melawan hama seperti cacing pusar dan ngengat codling pada tanaman kacang-kacangan seperti almond dan kenari.
(5) Kedelai: Digunakan untuk mengendalikan hama ulat seperti ulat kedelai dan ulat beludru pada tanaman kedelai.
(6) Jagung: Klorfenapyris sCocok untuk mengendalikan hama ulat jagung dan hama ulat grayak pada tanaman jagung.
(7) Teh: Efektif melawan hama teh seperti hama teh, tortrix teh, dan wereng teh.
(8) Tembakau: Digunakan untuk mengendalikan hama ulat pucuk tembakau dan cacing tanduk pada tanaman tembakau.
(9) Padi: Efektif melawan penggerek daun padi dan penggerek batang di sawah.
(10) Tanaman hias: Klorfenapyrcdigunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman hias, antara lain ulat, kutu daun, dan thrips.
(1) Klorfenapyr memiliki ciri pengendalian hama yang tahan lama. Untuk mendapatkan efek terbaik, sebaiknya gunakan selama masa penetasan telur atau pada awal perkembangan larva muda.
(2) . Klorfenapyr mempunyai efek racun perut dan membunuh sentuhan. Obat sebaiknya disemprotkan secara merata pada bagian makan daun atau tubuh serangga.
(3) Sebaiknya Klorfenapyr dan insektisida lainnya tidak digunakan secara bersamaan. Sebaiknya gunakan insektisida dengan cara kerja yang berbeda secara bergantian. Tidak lebih dari 2 kali per tanaman dalam satu musim.
(4) Mengoleskan obat pada malam hari akan memberikan efek yang lebih baik.