• head_banner_01

Apakah jagung terkena penyakit busuk? Identifikasi yang tepat waktu, pencegahan dan pengobatan dini dapat secara efektif menghindari pandemi

Jagung berwarna gelap pada pohon jagung sebenarnya adalah suatu penyakit yang biasa disebut dengan penyakit api jagung, disebut juga penyakit api, yang biasa disebut kantong abu-abu dan jamur hitam. Ustilago merupakan salah satu penyakit penting pada jagung yang berdampak besar terhadap hasil dan kualitas jagung. Tingkat penurunan hasil bervariasi tergantung pada periode serangan, ukuran penyakit, dan lokasi penyakit.

OIP (1) OIP OIP (2)

Gejala utama penyakit jagung

Jamur api jagung dapat muncul selama proses pertumbuhan, tetapi lebih jarang terjadi pada tahap pembibitan dan meningkat dengan cepat setelah pengerumbaian. Penyakit akan timbul bila bibit jagung mempunyai 4-5 helai daun asli. Batang dan daun bibit yang sakit akan terpelintir, berubah bentuk, dan memendek. Tumor kecil akan muncul di pangkal batang yang dekat dengan tanah. Ketika jagung tumbuh setinggi satu kaki, gejalanya akan muncul. Lebih jelasnya setelah itu daun, batang, jumbai, bulir, dan tunas ketiak akan silih berganti tertular dan akan muncul tumor. Ukuran tumor bervariasi, mulai dari yang sekecil telur hingga sebesar kepalan tangan. Tumor awalnya tampak putih keperakan, mengkilat, dan berair. Saat matang, selaput luarnya pecah dan mengeluarkan bubuk hitam dalam jumlah besar. Pada batang jagung, bisa terdapat satu atau lebih tumor. Setelah rumbai dicabut, sebagian kuntumnya terinfeksi dan berkembang menjadi tumor berbentuk kista atau tanduk. Seringkali beberapa tumor berkumpul menjadi satu tumpukan. Satu rumbai dapat memiliki Jumlah tumor bervariasi dari beberapa hingga selusin.

Pola terjadinya penyakit api jagung

Bakteri patogen dapat menahan musim dingin di dalam tanah, pupuk kandang atau sisa tanaman yang sakit dan merupakan sumber awal infeksi pada tahun kedua. Klamidospora yang menempel pada biji memainkan peran tertentu dalam penyebaran api dalam jarak jauh. Setelah patogen menyerang tanaman jagung, miselium akan tumbuh dengan cepat di dalam jaringan sel parenkim dan menghasilkan zat mirip auksin yang merangsang sel-sel pada tanaman jagung sehingga membesar dan berkembang biak hingga akhirnya membentuk tumor. Ketika tumor pecah, sejumlah besar teliospora akan dilepaskan sehingga menyebabkan infeksi ulang.

Tebukonazol1 ukuran 50WP (3)

Tindakan pencegahan dan pengendalian api jagung
(1) Perlakuan benih: 50% bubuk Carbendazim yang dapat dibasahi dapat digunakan untuk perlakuan pembalut benih sebesar 0,5% dari berat benih.
(2) Menghilangkan sumber penyakit: Jika penyakit ditemukan, kita harus segera memotongnya dan menguburnya dalam-dalam atau membakarnya. Setelah panen jagung, daun-daun berguguran dari sisa tanaman di ladang harus dihilangkan seluruhnya untuk mengurangi sumber bakteri yang bertahan di musim dingin di dalam tanah. Untuk lahan yang penyakitnya parah, hindari penanaman terus menerus.
(3) Memperkuat pengelolaan budi daya: Pertama-tama, penanaman jarak dekat yang wajar adalah tindakan utama yang dapat diambil. Penanaman jagung dalam jarak dekat yang tepat dan wajar tidak hanya dapat meningkatkan hasil, tetapi juga secara efektif mencegah terjadinya penyakit api jagung. Selain itu, air dan pupuk harus digunakan dalam jumlah yang tepat. Terlalu banyak tidak akan mudah mengendalikan api jagung.
(4) Pencegahan penyemprotan: Selama masa kemunculan jagung hingga masa panen, kita harus menggabungkan penyiangan dan pengendalian hama seperti ulat kapas, thrips, penggerek jagung, dan ulat kapas. Pada saat yang sama, fungisida seperti Carbendazim dan Tebuconazole dapat disemprotkan. Lakukan tindakan pencegahan yang tepat terhadap penyakit busuk.
(5) Penyemprotan remediasi: Setelah penyakit ditemukan di lapangan, berdasarkan pemusnahan yang tepat waktu, semprotkan fungisida seperti Tebuconazole secara tepat waktu untuk memulihkan dan mengendalikan penyebaran penyakit.


Waktu posting: 03 Februari 2024